“Berkat Keyakinan Tekad,
Memiliki Mimpi dan Sugesti Mengantar Langkahku Berprestasi, serta Menginspirasi
untuk Menjelajah Negeri Bersama Bidikmisi”
Minggu pagi 24 tahun
yang lalu tanggal 13 Oktober 1996 saya
lahir ke dunia ini. Dari seorang ibu luar biasa bernama Patma Wati (Almh) dan
ayah seorang petani karet yang tangguh
bernama Sahit. Terlahir sebagai anak ke 3 dari 3 bersaudara semestinya sangat
bahagia namun, takdir Allah tidak demikian kedua kakak perempuan meninggal ketika
masih kecil karena sakit. Di desa
terpencil bernama Pangkalan Tarum jauh ke pedalaman Sumatera Selatan.
Sungguh tinggi impian
yang ingin saya capai dengan latar belakang keluarga yang sangat sederhana ini.
Ditambah Tuhan menakdirkan saya untuk kehilangan ibunda tercinta, saat saya
masih duduk di kelas 3 sekolah dasar. Belum lagi setahun kemudian bapak
menikah lagi. Kehilangan ibu dan menghadapi perubahan kondisi hidup yang
dramatis tentu sangat berat bagi saya yang masih anak-anak. Namun,dalam hati
tekad saya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik menjadi semakin kuat.
Walaupun untuk itu saya harus berpindah-pindah desa demi melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi. Ya, didesa saya hanya ada Sekolah Dasar, untuk
melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah saya harus ikhlas meninggalkan keluarga
saya menuju desa seberang. Hari itu saya berjanji “Saya harus kuliah dan
menjadi orang sukses”.
Saya tidak main-main dengan janji yang sudah
saya buat. Dengan tekad yang kuat dan dengan izin Tuhan saya bekerja keras
berusaha menghasilkan yang terbaik, apapun yang saya lakukan. Berbagai
organisasi saya ikuti, sebagai ketua Pramuka, sekretaris dan ketua Osis, wakil
ketua Rohis serta ketua PMR. Prestasi demi prestasi saya ukir, juara kelas,
juara umum, menjuarai berbagai perlombaan kepramukaan dan mengikuti olimpiade
sains serta lomba 4 pilar berbangsa dan bernegara. Perlahan titik terang
cita-cita saya terlihat semakin jelas.
Saat
itu saya ingin, jika memang suatu saat nanti saya mampu mencapai perguruan
tinggi, saya akan kembali pulang ke kampung halaman, menemukan anak-anak desa
saya yang mungkin juga memiliki ambisi besar untuk maju, membantu mereka mencapai
semua mimpi-mimpinya. Sesekali teringat ucapan bapak saat saya utarakan ingin
kuliah dulu,beliau bilang “janganke
kuliah nak makan bae pesak cukup petang pagi be jadilah“ yang artinya
jangankan kuliah untuk makan saja susah makan pagi sore sudah cukup. Saya ingin
suatu saat desa saya maju,banyak pelajar yang pulang untuk membantu desa kecil
kami lebih baik. Tidak ada lagi anak yang harus mengubur cita-citanya hanya
karena masalah ekonomi. Saya yakin saya mampu, InsyaAllah.
Saat saya menempuh jenjang Sekolah Menengah Atas, Tuhan
mengabulkan doa saya. Saat itu melalui Guru bagian kesiswaan, saya diberitahu
mengenai peluang untuk mengecap pendidikan di Perguruan Tinggi. Saya diberitahu
mengenai beasiswa BIDIKMISI, bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu.
Sungguh luar biasa perasaan saya saat itu. Alhamdulillah, Tuhan memang Maha
Besar. Sungguh setiap niat baik, tidak akan disia-siakan. Satu tahap lagi harus
saya jalani, untuk mencapai cita-cita ini. Rangkaian Ujian untuk bisa lulus dan
masuk ke Perguruan Tinggi yang saya inginkan. Semangat saya semakin besar saat
itu.
Beberapa waktu berlalu setelah UN, tiba waktunya pengumuman
hasil penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi dengan jalur pendaftaran secara
online. Melalui pengumuman tersebut terdapat empat orang siswa yang dinyatakan
lolos masuk Perguruan Tinggi melalui jalur SNMPTN dan PMDK PN. Saya menjadi
salah satu siswa yang masuk dijalur PMDKPN dan beasiswa Bidikmisidi Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh dengan Jurusan BudidayaTanaman Perkebunan. Sekali
lagi Alhamdulillah. Dengan izin bapak dan ucapan Bismillah, saya berangkat ke
Payakumbuh, kota yang sama sekali belum pernah saya tempuh.
Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, Dia menunjukkan sayangNya
kepada saya saat sampai di Payakumbuh. Saat saya datang kekampus untuk
seleksi wawancara Bidikmisi, Tuhan menguji saya, saya ternyata tidak lulus
beasiswa Bidikmisi melainkan hanya lulus PMDKPN. Bingung, sedih dan kehilangan harapan
itu yang saya rasakan seketika. Beasiswa adalah satu-satunya harapan saya untuk
kuliah. Saya lupa, saya terlalu larut dengan harapan saya sehingga lupa
memperhitungkan apa yang akan terjadi jika saya tidak mendapatkan Bidikmisi.
Saya ingat, sedikit rasa sombong dihati saya telah membuat Tuhan mengingatkan
saya. Saya yang sangat yakin akan lulus beasiswa harus menerima kenyataan pahit
ini. Dalam hati saya terus berfikir, apa yang harus saya lakukan?? bahkan untuk
membiayai pendaftaran pun saya tidak punya uang. Ya Tuhan.. Ampuni saya.
Satu harapan muncul, saat salah seorang senior saya yang juga
berasal dari Sumatera Selatan membantu saya untuk mengurus penundaan pembayaran
uang pendaftaran. Saya berjanji akan melunasi pembayaran dibulan Agustus. saya
masih ingat betul saat itu, semakin hari terlewati, semakin dekat tagihan janji
saya akan datang. Saya berdoa dan terus berdoa agar Tuhan membantu saya memberikan
jalan. Iba rasanya melihat bapak berusaha kesana kemari mencari pinjaman, hanya
untuk melihat saya kembali bersemangat. Satu hari menjelang keberangkatan saya
kembali ke Payakumbuh, akhirnya kesabaran saya dan bapak terjawab, kami
mendapatkan pinjaman dari bapak kepala desa. Alhamdulillah.
Sebuah catatan dan torehan awal yang baik dimana saya dinyatakan
sebagai peserta putra terbaik PKKMB 2015. Berawal dari situ saya mulai dikenal
oleh teman-teman satu semester dan juga senior. Saya sangat bersyukur dengan
apa yang sama miliki saat itu. Sekali lagi Tuhan menepati janjiNya, Dia akan
menambah Nikmatnya bagi hamba yang bersyukur akhirnya nama saya tercatat
bersama teman-teman yang lain sebagai bagian dari penerima beasiswa Bidikmisi.
Alhamdulillah. Pelan namun pasti apapun yang Tuhan rencanakan pasti yang
terbaik.
Banyak mimpi yang telah saya tulis dan terpajang pada dinding
mushola saya serta cita-cita besar pun berangsur-angsur terwujud. Saya bukanlah
seorang mahasiswa yang memiliki IP tinggi dan punya fasilitas yang banyak untuk
menunjang hal itu. Namun saya dapat memastikan saya memberikan yang terbaik
yang saya mampu di bidang akademik maupun organisasi kemahasiswaan.
Salah satu bentuk komitmen saya sebagai mahasiswa penerima Bidikmisi
yaitu fokus dalam kuliah namun tetap mampu berorganisasi dengan baik. Sejauh
ini saya bersyukur telah mampu menorehkan prestasi-prestasi yang baik seperti
menjadi peseta :
1.
Rapat Kerja Nasional Permadani Diksi Nasional
di Universitas Islam Riau 2016
2.
Juara I Lomba Artikel Ilmiah Tk Pustaka PPNP,
Harapan III Debat Nasional Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Indonesia di Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan 2017
3.
Peserta FSLDKN di Universitas Riau 2017
4.
Peserta Peninjau Raimuna Nasional di Bumi Perkemahan
Cibubur 2017
5.
Juara III National Debate Competition dalam
rangka PIS 2017
6.
Finalis Pekan Prestasi Bidikmisi KABIM Unpad
2017
7.
Juara II Lomba Artikel Ilmiah Nasional dan
Juara Harapan III Lomba Cerpen UKM K-Info PPNP 2018
8.
Juara III Lomba Kisah Inspiratif dan Harapan I
LKTIN dalam COC BO Cendekia KM FKIP Unsri
2018
9.
Peserta REKORNAS Permadani Diksi Nasional UNSRI 2018
10.
Volunter YOUCAN Indoensia Region Raja Ampat
Papua Barat 2018
Serta di organisasi kemahasiswaan saya diamanahkan sebagai Ketum
Formadiksi PPNP (2016/2017), Pemangku Adat PA (UKM Pramuka), Anggota Bidang
Bahasa (UKM K-INFO), Anggota Bidang Kaderisasi (UKM FSI AL-AZZAM), Sekjen 1 BEM
NKM PPNP (2017/2018), Plt Wakil Presiden Mahasiswa 1 BEM NKM PPNP (2017/2018
dan Staff Bidang PENGMASLINGBANNEG Permadani Diksi Nasional (2017-2019) .
Terkadang muncul pertanyaan apa yang bisa saya berikan kepada
bangsa ini terkadang merasa malu ketika tidak bisa berbuat apa-apa terhadap
bangsa dan Negara ini, padahal kita telah ikut dibiayai oleh negara agar dapat
membangun negeri ini bersama-sama. Alhamdulillah ketika wisuda program Sarjana
Terapan Pertanian tanggal 7 September 2019 seminggu setelah itu langsung
training kerja di PT. Inti Bahar Utama, Jambi dan sekarang bekerja sebagai
Penyuluh Pertanian swasta PT. Dalzon Chemical Indonesia, untuk wilayah
Bukittingi, Sumbar. Cita-cita saya setelah lulus dari dunia kampus yaitu memulai
pengabdian terhadap negara ini dengan mulai membangun desa saya, dan bersama-sama pemuda yang memiliki semangat
seperti saya, serta menjadi pengusaha muda bidang pertanian, saya akan
memajukan negara ini. Selalu ingat sesuatu yang besar harus dimulai dari hal
kecil. InsyaAllah.
Pesan saya untuk para pembidikmisi, “ Kita semua bisa menjadi
lebih baik dalam hidup, melalui perjuangan dan tekad yang kuat untuk merubah
nasib dan masa depan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama bangkit untuk
merubah dan mewarnai hidup dan bangsa kita dengan kontribusi nyata dan prestasi
yang gemilang”. Tulislah mimpi-mimpi besar kita secara nyata dan tempel pada
dinding yang dapat dipandang setiap saat. Berusahalah secara keras dan berdoa
sampai kita melihat hanya coretan-coretan pada impian yang telah tercapai.
“Percayalah saya pernah mencoba dan berhasil”.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^
Luar biasa kak Abu, kami turut bangga semoga ini bisa menginspirasi anak2 yg ada di Kab.Musi Rawas khususnya Jayaloka dan Bts
ReplyDelete