Assalamualaikum wr wb
Perkenalkan nama ku Andini Septi
Rahayu. Aku adalah mahasiswa bidikmisi angkatan 2013. Alhamdulillah aku lulus
pada bulan Agustus 2017 dari Universitas Sriwijaya dengan jurusan Pendidikan
Kimia dengan IPK 3.51
Kisahku bermula dari mimpi. Sejak SMP aku tidak ingin melanjutkan untuk kejenjang SMA melainkan ke SMK agar ketika lulus aku telah memiliki modal yg cukup untuk bekerja. Namun takdir berkata lain ibu ku menginginkan ku untuk masuk SMA yang sekolahny memiliki jarak lebih dekat dengan rumahku (sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor).
Kisahku bermula dari mimpi. Sejak SMP aku tidak ingin melanjutkan untuk kejenjang SMA melainkan ke SMK agar ketika lulus aku telah memiliki modal yg cukup untuk bekerja. Namun takdir berkata lain ibu ku menginginkan ku untuk masuk SMA yang sekolahny memiliki jarak lebih dekat dengan rumahku (sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor).
Alhamdulillah aku masuk di SMAN 1
Semendawai Suku 3, dengan prestasi yaa alhamdulillah lah dan semngatttt belajar
yang tinggi. Dan hingga dikenaikan kelas 11, raport ku menunjukkan aku harus
masuk IPA, padahal aku inginny IPS, karena menurutku, untuk ukuran sebuah desa
ilmu yg dipakai untuk bekerja adalah IPS (Koperasi, dagang, dll). Namun takdir
berkehendak aku tetap masuk IPA setelah teman ku meyakinkan bahwa kalaupun aku
tak kuliah setelah SMA kita hnya butuh belajar untuk bekerja, dan aku memang
lebih suka IPA sih sebenernya dari pada IPS. Karena saya tak terlalu suka
menghapal, hehehee.
Pada saat kelas 3, ada alumni kakak
tingkat kami yang datang dengan menjelaskan beasiswa bidikmisi ini, disituuuu
berkobar semngat saya untuk melanjutkan kuliah. Saya cukup sadar diri, saya
hanyalah seorang anak sulung dari 4 bersaudara, dengan ibu adalah seorang
penjual sayur keliling dan ayah adalah Kuli bangunan. Namun saya menyampaikan
niat saya untuk melanjutkan kuliah kepada orangtua saya dengan menyampaikan
bahwa "Buk, Dini pingin kuliah, tapi klu lulus beasiswa bidikmisi buk
ya". Hal ini didukung oleh kedua ortu saya. Dan alhamdulillah saya lulus.
Lika liku hidup sebagai mahasiswa
bidikmisi sungguh terasa. Mulai dari beradaptasi dengan lingkungan yang baru,
teman teman baru, mengatur keuangan, dan lain-lain. Hal yang sangat
membahagiakan pada saat pengumuman beasiswa bidik misi cair pertama kali pada
hari Jumat, 25 Oktober 2013, juga adalah hari yang paling menyedihkan karena
Bapak saya meninggal hari itu. Padahal pada malam hari, kamis, 24 Oktober
2013nya, saya masih telponan dengan Bapak saya. Perjalanan dari Indralaya ke
Belitang memakan waktu 5 Jam. Saya sampai di rumah sekitar pukul 17.45 dengan
kenyataan bahwa Bapak sudah dikubur, sehingga saya tak bisa melihat lagi sosok
cinta pertama bagi seorang anak cewek ini. Adik saya yang terakhir, yang ke 4,
pada saat itu masih dalam perut ibuku, hari itu juga adalah hari perkiraan
lahir adikku yang terakhir. Serasa hancur dunia, iyaa, aku adalah anak yang
paling dekat dengan bapak, meskipun 2 adikku adalah laki-laki. Dan disitu
timbul niatan untuk menghentikan perjalanan kuliahku sampai disini, melihat
kondisi Ibuku yang sedang hamil besar, adik yang satu SMA, yg satu SMP, dan
yang satu masih didalam perut. Tapi ibuku tetap menyuruhku melanjutkan
kuliahku.
Aku kuat, aku kuat, aku kuat.
Bismillahirrohmanirrohim, aku kembali ke kampus ku, dengan hati yang remuk tak
menentu. Aku bertekad aku pasti bisa lulus. Hari berganti hari, bulan berganti
bulan, tahun berganti tahun.
Aku berjuang untuk hidup, dengan
beasiswa 600ribu perbulan yang diberikan oleh beasiswa aku berusaha hidup. Aku
selalu berusaha untuk sama sekali tidak meminta dengan ibukku. Jadi biasanya
saya akan makan 5000 sehari, beras sudah ada bawa dari rumah. 3000 untuk beli
sambel tempe, dimakan untuk makan malam dan bekal siang dikampus. 2000 untuk
sayur pada malam hari. Begitu seterusnya. Sampai saya pernah kena penyakit
kuning, sehingga saya agak menambah bagian uang makan saya karena terlalu
banyak mengkonsumsi minyak kata dokter nya. Uang sisa ny saya sisih kan untuk
bayar asrama 150ribuperbulan, dan untuk keprluan tugas kuliah dll,
Dan biasanya dapet tambahan dari UKM,
saya ikut UKM Beladiri Taekwondo, dan dari situ biasanya ada event event, jadi
lumayannn lahhhh, nambah 100-200ribu sebulan. Biasanya kegiatan kayak itu adany
setahun 2 kali, tapi klu ada event kayak itu, biasany makan alhamdulillah dak
tinggal karena biasanya makanny di tanggung pas jadi panitia, sebelum dan
setelah acara, kan alhamdulillah.
Kalau dihitung, dana dari bidikmisi
setiap semester kita akan dapet 1.800.000 jadi bener bener manfaain banget buat
disisihin.
Semester 1 = Keperluan kuliah
(laptop second)
Semester 2 = beli sepeda
Ssmester 3 = beli printer
Semester 4,5,6 = nabung buat PPL ke
Lombok (alhamdulillah sepeser pun nggak minta Ibuk)
Semester 7 = beli hp cantik (susah
banget info apa2 pakek BBM apalah daya yang HP ny nokia biasa)
Semester 8 = buat wisuda
Nggak kerasa 4 tahun kuliah, alhamdulillah
nyandang gelar sarjana meskipun lika liku hidup nya banyak buaaaanggettt.
Pesan untuk adik adik mahasiswa
bidikmisi, tetep semngatt jangan sia sia kan beasiswa ini untuk hal yang tidak
bermanfaat, karena masih bnyak orang yang ingin namun terkendala ketidak tahuan
akan beasiswa ini. Untuk adik adik SMA ayo bermimpi, bidikmisi akan bantu
mengejar mimpi kalian.
Salam hangat
Andini Septi Rahayu