Saya Rifky Hafid K orang biasa panggil
ikky, berasal dari daerah kota Makassar yang orang pikir bahwa orang kota itu
kemungkinan besar adalah seorang yang berkecukupan, lain halnya dengan ku yang
dari kecil sampai sekarang hidup apa adanya, Orang tua yaitu bapak dulunya
adalah seorang buruh harian yang sehari-harinya mencari nafkah untuk keluarga
kini sekarang telah tiada sedangkan ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang
bisanya membantu ekonomi keluarga dengan menjual kue dan titip di warung-warung.
Sekarang saya menempuh pendidikan di salah
satu kampus ternama di Makassar yaitu Politeknik Negeri Ujung pandang Jurusan Teknik Sipil angkatan 2019 sebagai
status penerima beasiswa bidik misi, yang setidaknya membantu beban ekonomi
keluarga dan mampu mewujudkan cita-cita saya lebih tinggi lagi. Masa kecil yang begitu suram karena
beberapa kali hampir berhenti sekolah karena biaya yang tidak bisa kami mampui,
akan tetapi karena prestasi saya di sd itu mendapat predikat pertama di kelas
alhasil keluarga menginginkan saya agar terus tetap bersekolah karena ia
berpikir bahwa saya serius dalam menempu pendidikan
Keluh kesah dalam keluarga karena terkadang
banyak pembayaran yang menjadi persoalan bagi kita untuk terus menempu
pendidikan, akan tetapi saya punya orang tua yang begitu tangguh yaitu bapak
saya yang rela berkorban apa saja demi pendidikan saya bahkan terkadang
sakitpun ia rela mengorbankan dirinya untuk aku, pastinya saya tidak membiarkan
ini terus terjadi, saya mencoba membantu meringankan beban nya dengan mencoba
menjual makanan di sekolah agar biaya saya sedikit bisa membantu orang tua
saya, sampai pada akhirnya saya lakukan itu hingga lulus SMA.
Saya awalnya sempat ragu melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena tidak mampu membayar biaya
perkuliahan dan semacamnya. Tiba-tiba saya di beri saran oleh guru sma saya
untuk daftar kuliah lewat jalur bidik misi di politeknik negeri ujung pandang,
dan begitu saya tau kabar segera say mengurusnya yah walaupun persyaratannya
begitu banyak akan tetapi saya begitu
bersemangat utnuk menyelesaikan persyaratannya.
Sambil menunggu pengumuman saya bekerja di
salah satu penjual tahu dan cireng di btp, segala pengalaman bisa ku ambil di
situ bahwa begitulah sulitnya mendapatkan uang danb saat itu saya terus
berpikir kapan yah bisa lolos jalur beasiswa itu.
Sebulan lamanya saya bekerja sampailah saya
pada pengumuman kelolosan dan nama saya ada di 5 terbawah kelolosan jalur bidik
misi jurusan teknik sipil prodi teknik konstruksi jalan dan jemabatan.
Karena saya berpikir mimpi itu kalau di
diamkan akan lenyap dan apabila di usahakan maka akan terwujud sedikit
demi-sedikit. Saya tetap berjuang untuk menghidupi keluarga karena posisi saya
adalah anak pertama dan itu bukan menjadi masalah bagi saya selagi saya punya
tekad yang kuat untuk terus menguatkan orang-orang sekitar saya. Sekian dan
terima kasih.