Halo
teman-teman pelajar indonesia, semoga dimanapun kalian berada tetap diberikan
kesehatan Aamiin...
Tidak lengkap
rasanya jika aku tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu, sebelumnya
perkenalkan namaku Elbyansyah Rahmat Nur Pratama, aku sering dipanggil Elby
oleh teman-temanku. Aku adalah seorang mahasiswa semester 2 jurusan Arsitektur di Universitas
Muhammadiyah Surakarta, salah satu PTS terbaik di daerahku. Aku berasal dari
keluarga yang sederhana, ayahku adalah seorang montir dan ibuku adalah seorang
ibu rumah tangga. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, adikku saat ini
duduk dibangku sekolah menengah pertama. Tekadku untuk bisa melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dimulai saat aku berada di kelas 11,
saat itu aku dan teman-temanku sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Oh iya, aku dulu bersekolah di SMK N 1 Magelang jurusan Teknik Gambar Bangunan.
Saat itu aku masih
berpikir jika lulus dari smk bisa langsung menjadi seorang arsitek, tetapi
anggapan itu salah besar. Untuk menjadi seorang arsitek, kita harus menempuh
minimal sarjana arsitektur. Saat aku mengetahui hal tersebut, aku langsung
mencari informasi kesana-kemari. Setibanya di rumah,aku langsung berkata kepada
orang tua ku bahwa aku ingin melanjutkan kuliah. Namun aku bisa melihat betapa
terkejutnya ekspresi dari wajah mereka saat aku mengatakan hal itu. Aku tahu
mereka pasti kebingungan harus menjawab apa kepadaku. Mereka berkata kalau aku
mau melanjutkan kuliah harus mendapatkan beasiswa kalau tidak aku tidak bisa
kuliah. Walaupun aku tahu orang tua ku pasti akan mengusahakan bagaimanapun
caranya agar aku bisa kuliah. Namun aku tidak mau membebani mereka dengan biaya
kuliah yang bisa dibilang sangat mahal, apalagi adikku juga akan masuk ke SMP
dan pastinya membutuhkan biaya, aku berfikir bahwa aku tidak boleh egois. Mulai
saat itulah aku dengan giat mencari informasi seputar beasiswa. Aku bertanya
kepada guru bk, menelusuri setiap sudut internet, dan bertanya kepada
kakak-kakak alumni yang melanjutkan kuliah, meskipun tidak banyak kakak alumni
yang melanjutkan kuliah karena rata-rata mereka langsung bekerja. Meskipun
sulit dan sangat minim informasi, aku tetap berusaha mencari.
Ketika
aku naik ke kelas 12, aku mengetahui bahwa ada beasiswa yang sangat populer dan
sangat membantu, yaitu BIDIKMISI. Setiap ada waktu, aku selalu meluangkan untuk
bertanya kepada guru bk mengenai bidikmisi. Walaupun tidak terlalu banyak informasi
yang aku dapatkan, tetapi aku selalu bertanya secara langsung ataupun melalui
chat whatsapp. Aku mencari di internet ternyata ada beasiswa yang bernama
beasiswa OSC, tanpa berpikir panjang aku pun langsung mendaftar dan memilih
universitas Gunadarma dengan jurusan arsitektur. Namun, saat mendekati tes aku
meminta doa restu kepada orang tua dan dengan tegas mereka menolak karena nanti
aku akan kuliah di Jakarta yang biaya hidupnya terbilang mahal. Saat itu, aku
merasa sedih dan tidak serius dalam mengerjakan tes dan alhasil aku tidak lolos
ke babak selanjutnya.
Saat pendaftaran
bidikmisi dibuka, aku sangat antusias dan langsung mendaftarkan diri kepada
guru bk. Aku menyiapkan seluruh persyaratan sendiri sampai harus bolak-balik ke
kantor kelurahan dan kecamatan untuk meminta surat keterangan dan lain-lain. Setelah
beberapa waktu kemudian, guruku memberitahu bahwa alhamdulillah aku masuk
perankingan untuk mendaftar SNMPTN, aku berdiskusi kepada orng tua untuk
meminta arahan. Ayahku memintaku untuk kuliah di jogja dengan alasan karena
dekat dengan rumah, akhirnya aku memilih Ugm dan Uns dengan jurusan yang sama, yaitu
arsitektur. Bisa dibilang gatau diri hehe, aku hanya seorang anak smk tetapi ingin
kuliah di universitas yang sangat bergengsi. Namun mau bagaimana lagi kalau
orang tua sudah memberi keputusan. Sebelum itu aku mengetahi bahwa ada
pendaftaran untuk sekolah kedinasan. Aku berniat untuk mendaftarkan diri ke
STIN namun setelah aku berdiskusi dengan
orang tua, mereka malah menyuruhku untuk mendaftar ke STAN dengan alasan kalau
STIN mempunyai resiko yang sangat besar. Aku akui memang, namanya juga Sekolah
Tinggi Intelijen Negara pasti seluruh diri kita akan mengabdi kepada negara dan
akupun terpaksa tidak jadi mendaftar. Waktu pun berlalu dan tiba saat
pengumuman snmptn, aku dinyatakan tidak lulus dan rasanya sangat kecewa.
Tak mau terlarut dalam kekecewaan, aku
memutuskan untuk bangkit dan belajar SBMPTN, walaupun sudah berusaha sangat
keras namun aku tetap tidak bisa memahami materi-materi saintek anak sma. Ingin
sekali rasanya mengikuti bimbel untuk sbmptn,namun setelah mengetahui biaya
yang harus dikeluarkan sangat besar, aku dengan berat hati harus mengurungkan
niat untuk mengikuti bimbel. Aku belajar sebisaku siang dan malam, aku selalu
berdoa agar mendapatkan yang terbaik. Aku juga mendaftar beasiswa Aperti BUMN
dan memilih Universita Pertamina, namun lagi-lagi aku gagal karena ada salah
satu persyaratan yang tidak aku isi. Di sbmptn aku mendaftar di Ugm dan Upn
veteran Jatim dengan jurusan yang sama juga, yaitu arsitektur. Waktu terasa begitu cepat dan pengumamn
sbmptn tiba aku dinyatakan tidak lulus, aku sempat down dan berniat untuk tidak
melanjutkan kuliah saja. Namun aku ingat bahwa ada yang mengatakan ‘dunia ini
tidak butuh orang malas dan tidak mau berusaha, bagaimana ingin berhasil jika
kau mudah menyerah’ aku mulai untuk bangkit dan teman-temanku terus memberikan
semangat kepadaku agar tidak mudah menyerah, aku sangat bersyukur mempuyai
teman yang selalu mendukungku. Akupun bangkit kembali untuk menyiapkan ujian
selanjutnya. Oh iya aku lupa, sebelum itu aku telah menyiapkan berkas untuk
mendaftar beasiswa ke jepang, yaitu beasiswa MONBUKAGAKUSHO. Semua berkas sudah
lengkap tinggal menunggu hasil ujian nasional. Saat aku tau bahwa nilai ujianku
tidak mencukupi standar, akupun merasa sangat sedih dan bertanya-tanya apakah
aku memang tidak ditakdirkan untuk kuliah ya. Tidak mau berlama-lama meratapi
kegagalan, aku pun belajar untuk tes masuk perguruan tinggi berikutnya, aku
mendaftar Umpn POLINES. Sehari sebelum tes aku sudah pergi ke semarang dan tiba
pada malam hari, aku bersama temanku memutuskan untuk menginap di masjid
polines. Saat hendak beristirahat ternyata banyak juga siswa yang tidur di
masjid, kami pun saling berkenalan satu sama lain.
Waktu tes tiba dan
aku optimis bisa mengerjakan soal, namun alangkah terkejutnya bahwa pada saat
pengumuman aku dinyatakan tidak lulus, perasaan yang aku rasakan hanya sedih
dan kecewa. Aku mencoba bangkit dan belajar untuk tes berikutnya, yaitu Utul
Ugm, aku memilih arsitektur di pilihan pertama dan aku berusaha sebisa mungkin
untuk mengerjakan soal. Namun Allah berkata lain, aku belum rezekinya lolos
secepat ini dan harus berjuang kembali. Akupun mendaftar Utul Ugm 2 untuk sekolah
vokasi. Aku tidak berharap banyak karena tidak ada jurusan arsitektur dan bisa
ditebak, akupun mendapatkan kata gagal lagi. Aku mencoba mendaftar beasiswa
turky. Namun saat hendak meminta izin kepada kakek, dengan tegas beliau tidak
memperbolehkan dengan alasan terlalu jauh, aku merasa kecewa sekali namun ini
bukan akhir. Masih ada kesempatan bidikmisi untuk madiri ptn, aku gunakan untuk
mendaftar simak UI, lagi –lagi aku memilih jurusan arsitektur diurutan pertama.
Tiba saatnya tes dan saat selesai mengerjakan aku hanya bisa pasrah karena soal
yang diberikan sangat susah dan aku hanya bisa mengerjakan beberapa soal saja.
Bisa ditebak, aku dinyatakan gagal lagi untuk yang kesekian kalinya.
Berberapa
minggu berlalu dan akupun hanya diam menunggu keajaiban, setelah berpikir lama
akupun memutuskan untuk bekerja saja, aku mencari-cari daftar konsultan
perencana yang dengan harapan aku bisa langsung bekerja. Namun setelah aku
mencari, sebagian besar mensyaratkan ijasah minimal adalah S1 dan disitu aku
sangat berputus asa. Dengan badan yang lemas aku mencoba mencari informasi dan
ternyata masih ada kesempatan bidikmis untuk PTS. Dengan bermodalkan hp dan
internet, aku mencari daftar pts mana saja yang masih membuka bidikmisi. Akupun
menemukan UMY, UII, UMMalang, UMS, dan beberapa pts di daerah Jakarta. Oh iya, setelah
berkali-kali dinyatakan tidak lulus, orang tua ku membebaskan aku untuk
berkuliah dimanapun. Mereka akan mengusahakan mencari biaya, namun aku berkata
kepada mereka jika aku tidak mendapatkan bidikmisi, aku mau kerja dulu dan
mencoba lagi tahun depan. Mereka pun mengrasa kasihan kepadaku, namun aku
menjelaskan kepada mereka bahwa aku tidak apa-apa. Dari beberapa pts tersebut, hanya
UMS yang persyaratannya tidak terlalu banyak dan susah. Akupun langsung
mengecek apakah di UMS ada prodi arsitektur atau tidak, ternyata ada dan
akreditasinyapun sudah A. Tanpa berpikir panjang akupun langsung mendaftar, ternyata
tidak semudah itu.
Perjalanku masih
panjang, aku harus menunggu pengumuman seleksi berkas. Saat pengumuman keluar
akupun dinyatakan lulus dan bisa mengikuti seleksi berikutnya yaitu tes CBT.
Sehari sebelum tes, aku berangkat ke ums dan tiba disaat malam hari,aku pergi
dengan temanku dan kami berencana untuk tidur di masjid sekitar kampus. Namun
alangkah beruntungnya aku bahwa ada salah satu teman yang tinggal di solo
mempunyai kakak tingkat yang kuliah di ums, dengan berbaik hati aku dan temanku
diberi tempat untuk tidur di kontrakannya. Aku sangat berterimakasih dan segera
istirahat untuk tes besok pagi. Setelah tes berlangsung, score pun keluar. Tidak
disangka score yang aku dapatkan pas dengan passing grade. Antara senang dan
tidak senang akupun menunggu pengumuman dengan rasa was-was, kami ‘digantung’
tanpa kepastian selama kurang lebih 2 minggu. Akhirnya pengumuman telah keluar
dan aku dinyatakan lulus untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu tes
wawancara/psikotes. Aku mengikuti tes tersebut dari jam 8 pagi sampai jam 3
sore, dan akupun langsung pulang ke rumah. Kami ‘digantung’ lagi selama kurang
lebih 1 bulan, kami hanya diberitahu untuk selalu memantau website universitas.
Saat minggu ke 3 akupun sudah tidak ada harapan karena tidak ada kabar
kelulusan, akupun dengan berat hati menyiapkan berkas-berkas untuk melamar
pekerjaan. Seminggu berikutnya saat akuhendak memasukkan lamaran pekerjaan, tiba-tiba
aku diajak temanku untuk cap 3 jari di smk, dan akupun berangkat. Saat menunggu
giliran, aku iseng-ieng mengecek website, alangkah terkejutnya aku bahwa pada
hari itu juga jam 8 pagi tadi aku dinyatakan lulus dan diharapkan datang ke UMS
untuk registrasi ulang dan cetak kartu
tanda mahasiswa.
Disaat itu perasaanku
campur aduk, aku sangat panik bahwa jam sudah menunjukkan pukul setengah satu
siang. Aku bergegas pulang kerumah dan jam 1 siang aku sampai dirumah. Aku
langsung menyiapkan berkas dan diantar ayahku ke solo naik sepeda motor. Tepat
pukul 3 sore aku sampai di UMS dan aku langsung menemui pembina bidikmisi,
alhamdulillah aku masih diperbolehkan untuk registrasi ulang. Setelah selesai
dan mendapatkan kartu tanda mahasiswa, akupun merasa sangat senang bahwa
perjuanganku selama ini tidak sia-sia. Aku telah resmi menjadi seorang
mahasiswa dan akan segera merasakan bangku kuliah. Aku mengikuti pembelajaran
di universitas dengan suka duka yang aku lalui, dari tidak paham materi kuliah
sampai kehabisan uang untuk biaya hidup dan untuk membeli alat-alat arsitektur
yang sangat mahal. Namun, dengan adanya bidikmisi aku bisa merasakan bangku
kuliah seperti anak-anak seumuranku dan tentunya aku tidak memberatkan orang
tua karena aku tidak mengeluarkan uang untuk biaya kuliah. Aku mendapatkan uang
saku yang cukup untuk bertahan hidup di dunia perkuliahan. Alhamdulillah aku
tidak pernah meminta uang saku kepada orangtua, kecuali apabila aku benar-benar
sudah tidak punya uang aku akan meminta. Aku sangat berterimakasih kepada
bidikmisi karena telah menjadi jembatan untuk orang-orang seperti kami agar
bisa mengenyam pendidikan di bangku
perguruan tinggi hingga bisa membanggakan kedua orang tua. Untuk teman-teman di
luaran sana, aku berpesan bahwa semua pasti ada jalan, jangan pernah mudah
menyerah. Keadaan ekonomi jangan menjadikan penghambat untuk terus maju dan
melangkah agar kita bisa mengubah nasib juga bisa meningkatkan harkat dan
martabat keluarga. Mungkin itu saja pengalaman yang baru aku dapatkan, apabila
banyak salah kata mohon dimaafkan.
Salam hangat,
It is so amazing elby, keep fighting!
ReplyDeletemakasiii
DeleteWaaaa
ReplyDeletewaaaa
DeleteSobat ambyar ku.... :v
ReplyDeletehoho
DeleteHiiiiii ....
ReplyDeleteKadang rezeki memang sudah ada garisnya masing masing :))
Semangat elby jangan lupa orderanku yaa ...
Whaaa♡menginspirasi sekaaaliii
ReplyDeleteSemangaaaat menjadi Maba di UMS:)